About Me
Breaker Banyumas
Tool Windows
Tool Internet
Software Islam
Software Portable
Formulir Rapi
Akun Facebook
Muhamad Subekti JZ 10 LHG. Powered by Blogger.
Followers
Friday
23:51 |
Posted by
Muhamad Subekti |
Edit Post
Sabtu, 19 Maret 2011, 12:15 WIB
Ismoko Widjaya VIVAnews - Pagi ini, Sabtu, 19 Maret 2011, tiga paket mencurigakan diledakkan Tim Gegana di tiga kota sekaligus, yakni di Bandung, Makassar, dan Bantul.
Paket bom pertama ada di Bantul, Yogyakarta, tepatnya di halaman rumah milik Prayitno atau hanya sekitar 50 meter dari Kantor DPC Partai Demokrat Bantul di Jalan Parangtritis.
Pada pukul 06.00 WIB, Prayitno mendapati paket yang dibungkus dengan kain berwarna merah. Melihat itu, dia langsung curiga karena dalam beberapa hari ini santer berita adanya pengiriman berbagai paket bom. Dia pun memutuskan untuk melapor ke Markas Polsek Sewon.
Selang waktu satu jam, petugas Gegana Polda DIY dengan peralatan lengkap penjinak bom datang ke lokasi. Tak lama kemudian... Bum! Paket diledakkan. Isinya, ternyata bukanlah bom tapi sebuah magic jar atau penanak nasi listrik. Meski demikian, belum dipastikan apakah di dalamnya terdapat bahan peledak atau tidak.
Paket mencurigakan kedua ditemukan di Bandung, tepatnya di wilayah Simpang Lima di Jalan Asia Afrika, Bandung. Paket ditemukan salah seorang polisi lalu lintas sekitar pukul 07.00 WIB.
Ketika itu, si petugas menemukan kotak telepon selular. Namun, begitu dlihat isinya, terdapat rangkaian kabel yang mencurigakan. Si petugas langsung melapor. Sekitar pukul 09.00 WIB, sekitar 10 petugas Tim Gegana tiba di lokasi. Mereka langsung melakukan sterilisasi lokasi dan menutup Jalan Asia Afrika.
"Paket itu berukuran 25 x 20 cm dengan ketebalan 5 cm, di dalamnya terdapat tiga rangkaian berisi 9 beterai, warnanya hitam garis-garis merah," kata Kepala Densus Polda Jabar, Komsaris Pol. Uu Sumardi di lokasi.
Menurut dia, di dalam paket tidak ditemukan adanya bahan peledak. Karena, saat dipancing diledakkan, tidak ada ledakan susulan. "Kalau dipancing diledakkan biasanya men-counter balik, dan tidak menemukan jejak bahan kimia," ujar dia. "Namun, di dalamnya ditemukan kertas bertuliskan 'Tolak Pemilu dan RI Mundur'."
Yang ketiga ditemukan di Makassar. Paket yang diduga merupakan bahan peledak ini didapati di Perumahan Bumi Tamalanrea Permai, Makassar, Sulawesi Selatan; di belakang halaman Markas Polsek Tamalanrea, Makassar. Lokasinya hanya sekitar 1 kilometer dari Universitas Hasanuddin.
Tim Gegana Polda Sulawesi Selatan sudah meledakkan paket mencurigakan itu. Tapi, belum diketahui apa isi di dalamnya. (Laporan: Juna Sunbawa, DIY; Rahmat Zeena, Makassar; DHR, Bandung | kd)
• VIVAnews
Paket bom pertama ada di Bantul, Yogyakarta, tepatnya di halaman rumah milik Prayitno atau hanya sekitar 50 meter dari Kantor DPC Partai Demokrat Bantul di Jalan Parangtritis.
Pada pukul 06.00 WIB, Prayitno mendapati paket yang dibungkus dengan kain berwarna merah. Melihat itu, dia langsung curiga karena dalam beberapa hari ini santer berita adanya pengiriman berbagai paket bom. Dia pun memutuskan untuk melapor ke Markas Polsek Sewon.
Selang waktu satu jam, petugas Gegana Polda DIY dengan peralatan lengkap penjinak bom datang ke lokasi. Tak lama kemudian... Bum! Paket diledakkan. Isinya, ternyata bukanlah bom tapi sebuah magic jar atau penanak nasi listrik. Meski demikian, belum dipastikan apakah di dalamnya terdapat bahan peledak atau tidak.
Paket mencurigakan kedua ditemukan di Bandung, tepatnya di wilayah Simpang Lima di Jalan Asia Afrika, Bandung. Paket ditemukan salah seorang polisi lalu lintas sekitar pukul 07.00 WIB.
Ketika itu, si petugas menemukan kotak telepon selular. Namun, begitu dlihat isinya, terdapat rangkaian kabel yang mencurigakan. Si petugas langsung melapor. Sekitar pukul 09.00 WIB, sekitar 10 petugas Tim Gegana tiba di lokasi. Mereka langsung melakukan sterilisasi lokasi dan menutup Jalan Asia Afrika.
"Paket itu berukuran 25 x 20 cm dengan ketebalan 5 cm, di dalamnya terdapat tiga rangkaian berisi 9 beterai, warnanya hitam garis-garis merah," kata Kepala Densus Polda Jabar, Komsaris Pol. Uu Sumardi di lokasi.
Menurut dia, di dalam paket tidak ditemukan adanya bahan peledak. Karena, saat dipancing diledakkan, tidak ada ledakan susulan. "Kalau dipancing diledakkan biasanya men-counter balik, dan tidak menemukan jejak bahan kimia," ujar dia. "Namun, di dalamnya ditemukan kertas bertuliskan 'Tolak Pemilu dan RI Mundur'."
Yang ketiga ditemukan di Makassar. Paket yang diduga merupakan bahan peledak ini didapati di Perumahan Bumi Tamalanrea Permai, Makassar, Sulawesi Selatan; di belakang halaman Markas Polsek Tamalanrea, Makassar. Lokasinya hanya sekitar 1 kilometer dari Universitas Hasanuddin.
Tim Gegana Polda Sulawesi Selatan sudah meledakkan paket mencurigakan itu. Tapi, belum diketahui apa isi di dalamnya. (Laporan: Juna Sunbawa, DIY; Rahmat Zeena, Makassar; DHR, Bandung | kd)
• VIVAnews
Rating
Komentar
Belum ada komentar untuk ditampilkan pada artikel ini.
Kirim Komenta